Saat pertama kali aku
melihatmu hari itu, aku sudah berbohong beberapa kali.
Aku bilang, senyumannya waktu itu tak akan berarti apa-apa. Aku bilang, gempa kecil di dalam perutku hanya lapar biasa. Padahal aku sendiri tahu, sebenarnya aku mengenang dirinya sepanjang waktu. Karena dia, aku jadi ingin mengulang waktu.
Dan suatu hari, aku dan dia bertemu lagi. Di saat berbeda, tapi tetap dengan perasaan yang sama. Perasaanku melayang ke langit ketujuh karena bertemu lagi dengan dirinya. Deg, deg, deg. Seperti mau meledak jantungku karena berada di dekatnya. Aku menggigit bibir bawahku, diam-diam membatin, "Ah, ini bakal jadi masalah. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padamu."
Apakah yang seperti ini ada obatnya? Apakah aku bisa sedetik saja berhenti memikirkan dirinya? Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku jatuh cinta, tapi masih saja terlalu malu untuk menyatakannya..
Aku bilang, senyumannya waktu itu tak akan berarti apa-apa. Aku bilang, gempa kecil di dalam perutku hanya lapar biasa. Padahal aku sendiri tahu, sebenarnya aku mengenang dirinya sepanjang waktu. Karena dia, aku jadi ingin mengulang waktu.
Dan suatu hari, aku dan dia bertemu lagi. Di saat berbeda, tapi tetap dengan perasaan yang sama. Perasaanku melayang ke langit ketujuh karena bertemu lagi dengan dirinya. Deg, deg, deg. Seperti mau meledak jantungku karena berada di dekatnya. Aku menggigit bibir bawahku, diam-diam membatin, "Ah, ini bakal jadi masalah. Sepertinya aku benar-benar jatuh cinta padamu."
Apakah yang seperti ini ada obatnya? Apakah aku bisa sedetik saja berhenti memikirkan dirinya? Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku jatuh cinta, tapi masih saja terlalu malu untuk menyatakannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar